Halloween party ideas 2015
Tampilkan postingan dengan label Tangerang Selatan. Tampilkan semua postingan




















Tangeranginfo.com Empat pelaku pemerkosaan dan pencabulan terhadap anak dibawah umur dibekuk aparat Polsek Balaraja, Kabupaten Tangerang. Keempat pelaku masing-masing berinisial SA, 24, AW, 21, RD, 20, dan KD, 13.

Peristiwa itu berawal saat korban yang namanya disamarkan yakni Bunga, 14, sedang mencari anjing peliharaan yang kabur dari rumahnya, pada Selasa (11/10/2016). Tanpa sadar, ternyata korban sudah jauh dari rumah.

Lalu saat berada di Kampung Bunar Nyimas Melati, Desa Bunar, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang korban bertemu dengan tersangka SA yang melintas menggunakan sepeda motor.

“Melihat korban sendirian, SA langsung menarik korban dan membawanya kabur menuju rumah temannya, AW di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang,” kata Kapolsek Balaraja, Kompol Wiwin Setiawan, Senin (17/10/2016).

Saat diperjalanan, tepatnya di Desa Bunar, SA yang merupakan sopir kontainer ini sempat membawa korban ke semak-semak dan menyetubuhinya sebanyak satu kali.

Kemudian, setelah bertemu AW, kedua tersangka membawa korban dengan menggunakan mobil kontainer bernopol BK-8622-BE ke kampung Bandan, Jakarta Utara.

“Selama empat hari korban diajak berputar-putar di daerah Tanjung Priuk, Pelabuhan dan Jembatan Tiga. Selama itu, korban sempat disetubuhi empat kali oleh SA, yakni sekali di dalam kontainer dan tiga kali di daerah Bandan. AW juga ikut melakukan pelecehan seksual,” kata Wiwin.



Rapat Pengurus FKPO menolak Permenhub 32 tahun 2016.

Tangeranginfo.Para pengemudi dan pelaku usaha angkutan berbasis aplikasi (taksi online) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pengemudi Online (FKPO) meradang.

Dalam rapat pengurus FKPO Kamis (22/9/2016) malam, para pengemudi taksi online secara tegas menolak Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.

Budi, salah seorang pengemudi dalam wadah FKPO asal Tangerang dalam keterangan resminya yang disampaikan kepada kabar6.com mengatakan, pemberlakuan Permenhub tersebut, dirasa sangat memberatkan bagi pengemudi online.

Terlebih, didalamnya, terdapat tentang uji KIR, SIM A umum, dan balik nama atas nama perusahaan. "Aturan ini sama dengan mendzolimi kami," ujar Budi.

Hal serupa juga disampaikan Ketua FKPO, Arif. Dia berharap, pemerintah bisa mencabut atau setidaknya merivisi isi dalam Permenhub tersebut.

"Pemerintah juga harus tahu, bahwa pengemudi atau pengusaha angkutan online itu tidak semuanya pengusaha besar. Banyak juga mantan karyawan eks PHK, bahkan ibu-ibu single parent yang tengah berjuang mencari hidup," ujarnya.

Arief berharap, pemerintah bisa bersikap bijak terhadap rakyat kecil dan tidak melakukan razia pada 1 Oktober mendatang. Banyak sekali oknum dari Dinas Perhubungan (Dishub) maupun polisi yang sesuka hati menangkap kami dan menjadikan kami sebagai sasaran pungli," tandas Arif lagi.

Dan, lanjut dia, bertepatan dengan rencana razia yang akan dilakukan pada 1 Oktober, par apengemudi online juga berencana melaksanakan upacara Hari Kesaktian Pancasila di semua pintu tol akses menuju Jakarta.(Irsa)


Tangeranginfo - Polda Metro Jaya akan menggelar Operasi Simpatik Jaya 2016. Operasi ini akan digelar mulai 1 Maret 2016 hingga 21 Maret 2016.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal, mengatakan tema Operasi Simpatik Jaya untuk menghadirkan kembali negara dalam aspek kehidupan masyarakat.

"Sasaran operasi yaitu revitalisasi dan optimalisasi Kawasan Tertib Berkendaraan (KTL)," ujar Iqbal.

Sasaran operasi kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor, baik roda dua, roda empat atau lebih, yaitu:
- SIM
- Helm sesuai SNI
- Spion
- Knalpot sesuai standar
- Ban standar
- Spektek sepeda motor yang tidak sesuai aturan dan lainnya.

Untuk subjek operasi tersebut, Iqbal menuturkan, stake holder atau pemangku kepentingan lalu lintas, aparat penegak hukum dan masyarakat pengguna jalan KTL.

"Di samping kegiatan rutin operasional lalu lintas, selama operasi akan sama-sama bersinergi membuat kawasan tertib berlalu lintas yang sudah ditetapkan sebagai target operasi agar dapat lebih dirasakan oleh masyarakat pengguna jalan," ujar Iqbal.

Adapun indikator keberhasilan yaitu:
1. Perambuan terpasang dan berfungsi serta bermanfaat sbgmn mestinya.
2. Petugas melaksanakan tupoksinya secara bersinergi.
3. Kemacetan di ruas KTL berkurang,
4. Angka Kecelakaan terutama fatalitas kecelakaan menurun,
5. Masyarakat tumbuh kesadarannya untuk tertib berkendaraan

"Jadi mohon kepada keluarga, teman dan rekannya untuk diinformasikan supaya tertib berkendara, lengkap surat-surat dan kendaraannya serta mematuhi aturan lalu lintas," kata Iqbal.



           TANGERANG – Pasca-teror bom di Summarrecon Mal Serpong, pihak kepolisian Polsek Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang melakukan pemantauan wilayah.
Kapolsek Kelapa Dua Kompol Awaludin Amin mengatakan, pihaknya selain melakukan penyisiran lokasi juga akan melakukan pemeriksaan terhadap CCTV yang ada di sekitar kejadian.
"Kami akan memeriksa CCTV yang ada di lokasi. Setelah itu akan ada olah TKP lanjutan," katanya, Jumat (15/1/2016).
Ditambahkan Awaludin Amin bahwa setelah benda diduga bom di Summarecon Mal Serpong dipastikan bukan bahan peledak. Jalan Boulevard Gading Serpong sudah dibuka dan bisa dilintasi kembali.
"Kami masih mencari petunjuk siapa yang meletakan bungkusan plastik yang diduga bom. Secara umum wilayah Kelapa Dua sudah meningkatkan pengamanan terutama di titik-titik keramaian," jelas Kompol Awaludin Amin.
(MSR)
  
       Pemeriksaan Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) terhadap bungkusan plastik yang diduga bom, ternyata hasilnya hanya jam tangan, toples, lakban dan kabel.
"Ternyata isinya bukan bom seperti apa yang ditakutkan. Tetapi kami sangat berterimakasih dengan kesigapan warga karena ini merupakan pencegahan dini terhadap ancaman-ancaman," papar Kapolresta Tangerang Kombespol Irman Sugema, Jumat (15/1/2016).
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa isi di dalam bungkusan plastik tersebut tidak berbahaya. "Tidak ada unsur peledaknya," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya sebuah benda yang diduga bom ditemukan oleh warga sekitar kawasan Sumarecon Serpong. Benda tersebut dibungkus dengan plastik dan ditemukan pertama kali oleh seorang satpam bernama Anwar, pada Jumat dini hari.
Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, polisi sempat menutup jalan di kawasan Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang tersebut.
Bungkusan Diduga Bom di Summarecon Tanggerang, Ternyata Toples
Tangerang - Pemeriksaan Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) terhadap bungkusan plastik yang diduga bom, ternyata hasilnya hanya jam tangan, toples, lakban dan kabel.
"Ternyata isinya bukan bom seperti apa yang ditakutkan. Tetapi kami sangat berterimakasih dengan kesigapan warga karena ini merupakan pencegahan dini terhadap ancaman-ancaman," papar Kapolresta Tangerang Kombespol Irman Sugema, Jumat (15/1/2016).
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa isi di dalam bungkusan plastik tersebut tidak berbahaya. "Tidak ada unsur peledaknya," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya sebuah benda yang diduga bom ditemukan oleh warga sekitar kawasan Sumarecon Serpong. Benda tersebut dibungkus dengan plastik dan ditemukan pertama kali oleh seorang satpam bernama Anwar, pada Jumat dini hari.
Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, polisi sempat menutup  jalan di kawasan Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang tersebut. (Selly Loamena)
Bungkusan Diduga Bom di Summarecon Tanggerang, Ternyata Toples
Tangerang - Pemeriksaan Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) terhadap bungkusan plastik yang diduga bom, ternyata hasilnya hanya jam tangan, toples, lakban dan kabel.
"Ternyata isinya bukan bom seperti apa yang ditakutkan. Tetapi kami sangat berterimakasih dengan kesigapan warga karena ini merupakan pencegahan dini terhadap ancaman-ancaman," papar Kapolresta Tangerang Kombespol Irman Sugema, Jumat (15/1/2016).
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa isi di dalam bungkusan plastik tersebut tidak berbahaya. "Tidak ada unsur peledaknya," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya sebuah benda yang diduga bom ditemukan oleh warga sekitar kawasan Sumarecon Serpong. Benda tersebut dibungkus dengan plastik dan ditemukan pertama kali oleh seorang satpam bernama Anwar, pada Jumat dini hari.
Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, polisi sempat menutup jalan di kawasan Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang tersebut. (Selly Loamena)
(fzy)
 
Diberdayakan oleh Blogger.