Tangeranginfo.com : Entah kebetulan atau tidak, Eno Parihah (sebelumnya ditulis Pahrihah), korban pembunuhan sadis di Kampung Jatimulya, Kosambi, Dadap, Tangerang, pernah mendapat teror. Korban diancam oleh seorang perempuan.
"Dia ngomongnya 'gak dapet, alusnya mau dikerjain' gitu kata dianya. Itu kata anak saya cerita sama saya," ujar Mahfudoh (50), ibunda Eno kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Minggu (15/5/2016).
Menurut Mahfudoh, ancaman itu disampaikan kepadanya pada Jumat (5/5) lalu saat korban pulang libur panjang ke kediamannya di Serang, Banten. Si pengancam, adalah seorang perempuan teman satu pabrik dengan korban.
"Katanya alasannya 'saya (Eno) ketawa pas dia lewat', dia yang ancem sampai diseret Eno itu sampai keluar pintu," imbuh Mahfudoh.
Tetapi, Mahfudoh mengaku anaknya itu tidak pernah cerita kepadanya soal identitas di pengancam.
Sementara itu, Dita (24) kakak kandung korban mengatakan, korban juga sempat cerita bahwa dirinya bertengkar dengan seseorang. Hal itu disampaikan Dita, saat pulang libur panjang.
"Dia cuma bilang berantem sama orang Makassar, tetapi tidak cerita siapa orangnya. Cuma cerita gitu saja, karena dia tidak terbuka," ujar Dita.
Keluarga Eno datang ke kantor Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pagi tadi untuk dimintai keterangan. Selain Dita dan Mahfudoh, ayah korban, Arif Fikri (53) juga datang ke Mapolda Metro Jaya.
Polisi telah mengamankan 3 orang laki-laki yakni R, I dan A terkait kasus pembunuhan itu. Salah satunya diduga kuat sebagai pelaku, berinisial A. Saat ini ketiganya masih diperiksa intensif di Mapolda Metro Jaya.R dan I, diamankan dari mes buruh laki-laki di Dadap, Tangerang pada Sabtu (13/5) malam oleh tim gabungan dari Subdit Resmob dan Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Tangerang Kota dan Polsek Teluknaga yang dipimpin oleh Kasubdit Resmob AKBP Eko Hadi Santoso, Kasat Reskrim Tangerang AKBP Sutarmo, dan Kapolsek Teluknaga Kompol Supriyanto.
Posting Komentar